BBM naik lagi, naik lagiii
Imbas yang pertama kali kena adalah kelompok perempuan yaitu para ibu rumah tangga. Jika saja keuangan keluarga lebih dari cukup, tentunya kenaikan BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, barang-barang keperluan rumah tangga dll tidak begitu masalah. Tapi jika sudah mepet pendapatannya, yang bisa dipepet, diirit, diputar itu pendapatan dari mana ?
Tentunya harus putar otak, mencari pendapatan yang lain ....
Bantuan-bantuan dari Pemerintah, pihak lain untuk rumah tangga miskin bisa sedikit membantu. Tapi jika bantuan tersebut langsung habis untuk kebutuhan hidup, tidak ada lagi yang tersisa bukan ?
Perlunya memutar otak dengan memanfaatkan ketrampilan, keahlian yang ada untuk mencari tambahan penghasilan.
Menyisihkan dana yang ada tersebut misalnya untuk menjual makanan kecil, gorengan, beternak ayam, beternak lele atau belajar ketrampilan misalnya menjahit, kerajinan tangan, salon dsb
Jika ibu-ibu rumah yang mempunyai modal dan ketrampilan, keahlian yang lebih, misalnya bisa menerima les pelajaran : les bahasa inggris, matematika, fisika, biologi dll.
Atau membuka warung makan, toko kelontong dll.
Masih banyak peluang untuk mencari tambahan penghasilan, harus pintar-pintar mencari celah.
Perlunya menyikapi naiknya BBM yang diikuti dengan naiknya kebutuhan pokok,barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan sikap positif. Selagi masih dikaruniai kesehatan mengapa tidak berusaha mendapatkan tambahan penghasilan, dengan hasil keringat sendiri, kerja keras tanpa harus menunggu belas kasihan. Insya Allah jika kita berikhtiar, berdo'a selalu ada jalan.
0 komentar :
Posting Komentar